Minggu, 03 Juli 2016

MitosTentang Teori Dominasi Otak Kanan dan Kiri

Terdapat anggapan bahwa fungsi otak kanan atau kiri yang dominan sangat berpengaruh kepada kepribadian seseorang, misalnya seseorang yang memiliki otak kanan yang lebih dominan dianggap lebih subjektif, kreatif, pemikir, dan bertindak sesuai intuisi. Sementara, seseorang yang dominan dengan otak kiri kerap dianggap lebih logis, detail, objektif, dan analitis. Namun nyatanya, teori-teori semacam ini tidak terbukti.

Otak tidak benar-benar terbagi menjadi dua bagian. Pada kenyataannya, bagian otak kanan dan kiri saling terkait. Macam-macam aktivitas yang selama ini didominasi oleh aktivitas otak kanan atau kiri, faktanya dilakukan oleh kedua belah otak.

Daripada sibuk mencari informasi tentang fungsi otak kanan atau kiri yang lebih dominan pada diri Anda, lebih baik fokus kepada melatih otak agar Anda tidak mudah menjadi pelupa seiring bertambahnya usia. Latihlah otak Anda dengan cara-cara berikut ini.
  • Membaca

Banyak-banyaklah membaca, sebab kegiatan ini merupakan latihan dasar yang bagus bagi otak. Anda dapat membaca apa pun, mulai dari surat kabar, buku novel, atau majalah. Makin tinggi tingkat isi tulisan yang Anda baca, maka makin baik pula efeknya bagi otak.
  • Menulis

Menulis juga menjadi wadah untuk melatih kemampuan otak karena pada saat menulis, Anda menjadi lebih banyak berpikir. Jika masih bingung, mulailah menulis kegiatan sehari-hari atau sesuatu yang berkaitan dengan hobi. Buatlah tulisan yang sederhana sebagai langkah awal. Selanjutnya, Anda dapat mulai menulis kualitas pembahasan yang lebih kompleks.
  • Menambah kosa kata dan mempelajari bahasa baru

Tambahlah kosa kata baru tiap hari. Pelajari kata-kata baru baik dari buku maupun kamus, sebagai sarana latihan bagi otak, terutama pada sisi pengetahuan berbahasa.
Belajar bahasa baru ibarat membuka otak Anda, menyibak jalur-jalurnya, yang dapat melatih kemampuan menyimpan informasi baru. Bentuk latihan semacam ini juga tepat untuk menjaga kesehatan otak Anda dan siapa yang tahu, bisa bermanfaat juga sebagai pendukung dalam mencari pekerjaan di masa depan.
  • Memecahkan masalah

Menyelesaikan masalah juga termasuk latihan otak yang ampuh. Apabila selama ini selalu menghindar dari masalah, maka ini adalah waktunya Anda memberanikan diri untuk menghadapi masalah sekaligus menyelesaikannya. Menghadapi masalah bukan berarti mencari-cari masalah, tapi setidaknya Anda bisa mencoba menyelesaikan masalah lama yang belum tuntas.
Menyelesaikan masalah tidak selalu harus dirundung situasi yang tidak mengenakkan. Anda bisa tetap melatih kemampuan otak sambil berwisata seorang diri ke tempat yang belum pernah didatangi. Menjelajah di tempat asing tanpa teman cenderung memaksa Anda untuk berpikir dan berusaha memecahkan masalah sendiri. Sarana latihan otak semacam ini sekaligus membuat Anda menjadi lebih kreatif.
  • Matikan TV

Anda gemar menonton TV dan merasa lebih santai saat menyaksikan acara-acara di dalamnya? Hati-hati, bisa berarti Anda membiarkan otak cenderung tidak berpikir. Ketika menonton TV, otak kita cenderung tidak berpikir, tetapi hanya mengikuti apa yang disuguhkan dalam acara TV.
Apabila Anda tetap ingin menonton TV, pilihlah program yang edukatif. Contohnya, program pendidikan, acara yang mengajak Anda turut menganalisis dan memikirkan kejadian yang akan terjadi selanjutnya, cerita dengan konflik yang kompleks, atau interaksi karakter. Dengan demikian, Anda tetap dapat menonton TV sambil melatih otak.

Mulai saat ini, Anda tidak perlu lagi memikirkan fungsi otak kanan atau kiri yang lebih dominan. Yang terpenting adalah melatih otak secara keseluruhan sebagai investasi kesehatan jangka panjang, selain agar otak tetap dapat berfungsi dengan normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed by Animart Powered by Blogger